Sajian Gong Suling didominasi oleh suling. Diawali dengan berjajarnya para pemain suling dengan pemain Rincik, klenang dan klenyir di dalam sajiannya. Para pemain saling mengisi dalam sajian yang secara tidak langsung mengambil pola dari gong kebyar tersebut. Terjadinya perkembangan fungsi suling tersebut merupakan salah satu fenomena yang sangat menarik dimana suling yang pada awalnya memiliki fungsi sekunder yaitu instrumen pendukung, berkembang menjadi instrumen primer yaitu instrumen utama.
Gamelan Gong Suling adalah barungan gamelan yang didominir oleh alat-alat tiup suling bambu yang didukung oleh instrumen-instrumen lainnya. Gamelan ini berlaraskan pelog lima nada.
Gong Suling pada hakekatnya merupakan pengembangan dari Gong Kebyar, tabuh – tabuh yang dibawakan hampir semuanya berasal dari Gong Kakebyaran, hanya saja pembawa melodinya tidak lagi gangsa yang terbuat dari krawang melainkan sejumlah suling bambu dengan ukuran yang berbeda-beda.
Salah Satu instrumen alam Gong Suling adalah terdapatnya suling bambu yang besar ukurannya. Panjangnya ada sekitar 35 inci dan berdiameter 1,7 inci. Wilayah nadanya lebih sedikit dari dua oktaf dan bermula pada nada B, di bawah nada C pusat. Ini adalah jenis suling vertikal dengan tiup ujung dan merupakan suling bass. Suling tersebut pada bagian bawah jika sedang dimainkan dalam kedudukan vertikal maka akan terbuka. Pada bagian bawah diraut atau diiris sedikit dari buku ruasnya. Lubang-lubang jari yang dinamakan song, terdapat pada bagian atas dari suling dan jumlahnya diselaraskan dengan tangga nada yang diperlukan. Ukuran suling pada kesenian Gong Suling yang panjang tersebut, mengharuskan pemainnya merentangkan tangannya dalam memainkan atau meniupnya dan ujungnya yang terbuka harus ditopangkan ke tanah.
Instrumen-instrumen yang digunakan dalam Gamelan Gong Suling ialah:
1. 2 (dua) buah kendang
2. 1 (satu) buah kajar
3. 1 (satu) buah kemong
4. 1 (satu) buah ceng-ceng kecek
5. 1 (satu) buah gong pulu
6. 1 (satu) buah kempur
7. 2 (dua) buah suling berukuran kecil
8. 4 (empat) buah suling berukuran sedang
9. 2 (dua) buah suling berukuran besar.
Lagu yang dimainkan dalam Gamelan gong Suling terdiri dari:
Gending petegak
Gending petegak yang dimaksud ialah gending-gending yang disajikan secara instrumental. Garis yang tegas untuk menyatakan cirri-ciri ini memang belum mengikat dalam hubungan praktik karawitan dalam masyarakat luas dewasa ini. Pengaruh kreasi local dimana instrument yang bersangkutan hidup sangat sering mempengaruhi fungsi atau tugas-tugas dari sebuah ansambel/barungan gamelan. Gending-gending petegak ini disajikan saat-saat diadakannya upacara adat-keagamaan. Sering juga karawita tari disajikan sebagai gending-gending petegak.
Penyajian gending-gending petegak seperti disinggung diatas, bentuknya bentuknya termasuk jenis-jenis tabuh. Ada bagian-bagian tertentu cara memainkannya diulang-ulang dan bagian penghubung yang berfungsi sebagai perantara dari bagia-bagian yang dihubungkan. Bagian yang harus diulang tidak diharuskan dengan satu perhitungan pasti, tetapi tergantung berapa kali pemain ingin mengulang bagian tertentu itu, kemudian beralih dengan kode-kode tertentu dari satu atau lebih alat yang berfungsi mengendalikan irama (biasanya instrument kendang) dan yang mengendalikan melodi (biasanya instrument terompong) atau kalau tidak memakai instrument terompong biasanya yang mengendalikan melodi adalah instrument gangsa giing. Alat pengendali irama dengan pengendali melodi bekerjasama untuk memimpin tempo, dinamika, dan tujuan penyajian pada waktu lagu itu beralih. Demikian juga kerjasama antara kedua tugas alat pengendali irama dan pengendali melodi selalu dibutuhkan dalam menyelesaikan lagu.
Adapun tabuh petegak yang dimainkan dalam barungan Gamelan Gong Suling diantaranya:
1. Sinom ladrang
2. Lengker
3. Selisir.
4. Sekar gadung
5. Bapang gede, dll
Gending untuk mengiringi tari
Sistim penyajian gending-gending jenis ini disesuaikan dengan kepentingan penyajian tarian yang diiringi. Jumlah dan jenis gending-gending ini sangat banyak, sama banyak dengan jumlah dan jenis tari-tarian yang ada. Hampir semua jenis barungan gamelan Bali dapat dipakai untuk mengiringi tari-tarian, kecuali barungan gamelan Gambang belum popular untuk kepentingan musik iringan tari. Dalam hubungan dengan gending-gending iringan tari, maka gending yang termasuk jenis gending pengilak memegang posisi yang menonjol. Sering juga beberapa jenis gending untuk satu iringan tari, meskipun dimainkan hanya dengan satu barungan gamelan saja.