Gambelan ini berfungsi menyajikan tabuh-tabuh petegak atau tanpa disertai tari-tarian, baik dalam kaitannya dengan pelaksanaan upacara Agama serta kepentingan-kepentingan lainnya. Namun perlu diketahui hanya dalam upacara Agama pada hari raya-hari raya tertentu saja Gamelan Slonding ini ditabuh atau dibunyikan, Gambelan Selonding merupakan salah satu gamelan yang di sakralkan oleh masyarakat desa Tenganan pangringsingan, Di kalangan masyarakat Tenganan Pagringsingan gamelan Selonding diberi nama Bhatara Bagus Selonding.
Sejarah munculnya Selonding dikaitkan dengan sebuah mitologi yang menyebutkan bahwa pada zaman dulu orang-orang Tenganan mendengar suara gemuruh dari angkasa yang datang secara bergelombang. Pada gelombang pertama suara itu turun di Bongaya (sebelah timur laut Tenganan) dan pada gelombang kedua suara itu turun didaerah Tenganan Pagringsingan. Setelah hilangnya suara itu diketemukan gamelan Selonding (yang berjumlah tiga bilah). Bilah-bilah itu kemudian dikembangkan sehingga menjadi gamelan Selondin seperti sekarang. Gambelan Selonding memang masih dapat bertahan dari terpaan gelombang peradaban manusia dalam rentang waktu yang cukup lama, dan ini hanya dimungkinkan oleh adanya suatu vitalitas nilai universal yang terkandung di dalamnya dan terjalin erat dengan masyarakat pendukungnya.
Barungan gamelan selonding terdiri dari delapan buah instrumen antara lain dua buah gangsa,empat buah oncangan dan dua buah penerang. Kalau dilihat bentuk keseluruhannya hampir semua sama yaitu berbentuk trapesium.
Adapun masing-masing pelawah selonding mempunyai ukuran sebagai berikut:
1.Instrumen gangsa wadon.
Panjang bagian atas : 76 cm
Panjang bagian bawah:69 cm
Lebar : 15,5 cm
Tinggi : 25 cm
2.Instrumen gangsa lanang
Panjang bagian atas: 76 cm
Panjang bagian bawah: 67 cm
Lebar: 14 cm
Tinggi: 25 cm
3.Instrumen oncangan lanang I
Panjang bagian atas: 41 cm
Panjang bagian bawah: 36 cm
Lebar: 15 cm
Tinggi: 20 cm
4,Instrumen oncangan wadon I
Panjang bagian atas: 43,5 cm
Panjang bagian bawah: 33,5 cm
Lebar: 18,5 cm
5.Instrumen oncangan wadon II
Panjang bagian atas: 57 cm
Panjang bagian bawah: 43 cm
Lebar: 18,5 cm
Tinggi: 20 cm
6.Instrumen oncangan lanang II
Panjang bagian atas: 43,5 cm
Panjang bagian bawah: 41 cm
Lebar: 16,5 cm
Tinggi: 20 cm
7.Instrumen penerang lanang
Panjang bagian atas: 61,5 cm
Panjang bagian bawah: 55 cm
Lebar: 16,5 cm
Tinggi: 21 cm
8.Instrumen penerag wadon
Panajng bagian atas: 61,5 cm
Panjang bagian bawah: 54 cm
Lebar: 16,5 cm
Tinggi: 21 cm
Sesuai dengan struktur dari lagu-lagu selonding bahwa tiap-tiap inbstrumen mempunyai tugas yang berbeda-beda dalam barungannya. Adapun tugas-tugas itu ialah seperti berikut:
- Gangsa lanang, jumlah bilahnya delapan buah bertugas mengendalikan melodi lagu. Urutan nadanya: dong – dang – deng – dung – dang – dong – ding – dong .
- Gangsa wadon, jumlah bilahnya delapan buah, bertugas mengendalikan melodi lagu. Urutan nadanya : ding – dong – dang – deng – dung – dang – dong – ding.
- Oncangan lanang I, jumlah bilahnya empat buah, bertugas menjalin kotekan/ cecandetan. Urutan nadanya : dung – dang – dong – ding .
- Oncangan lanang II, jumlah bilahnya empat , bertugas menjalin kotekan / cecandetan. Urutan nadanya : ding – dong – dang – deng
- Oncangan wadon I, jumlah bilahnya empat buah , bertugas menjalin kotekan/cecandetan. Urutan nadanya : ding – dong – dang – deng .
- Oncangan wadon II, jumlah bilahnya empat buah , betugas membuat jalinan kotekan/cecandetan. Urutan nadanya : dung – dang – dong – ding.
- Penerag lanang, jumlahnya empat buah, bertugas memperjelas tekanan lagu. Urutan nadanya: dung – dong – ding.
- Penerag wadon, julah bilahnya empat buah, bertugas memperjelas tekanan lagu. Urutan nadanya : ding – dong – dang – deng .
- Ø Sekar gadung
- Ø Nyangnyangan
- Ø Rejang gucek
- Ø Rejang ileh dll
Sumber : ni ketut suryatini.