Senin, 02 April 2012

Filosofi Selonding Dalam Tatwa Hindu

      Filosofi Selonding Dalam Tatwa Hindu       Selonding merupakan seni musik tradisional yang diperkirakan hidup sejak zaman Bali Kuno, di mana imperium kerajaan Majapahit belum masuk ke tanah Bali. Hanya, selonding sebagai seni tradisi manusia Bali Kuno tidak mendapat banyak perhatian dari kekuasaan raja-raja utusan Majapahit. Kesenian yang dikembangkan di Bali ketika itu hanyalah kesenian kraton yang dibawa...

Gong Suling bersifat Melodi Unisono

GONG SULING     Gong Suling pada dasarnya merupakan pengembangan dari Gong Kebyar, teknik tabuh yang digunakan hampir semuanya berasal dari Gong kebyar, hanya saja pembawa melodinya tidak lagi gangsa yang terbuat dari krawang melainkan sejumlah suling bambu dengan ukuran yang berbeda-beda. Gong Suling diperkuat dengan melodi bersifat unisono oleh ricikan rebab dengan memiliki dua utas dawai yang disebut wadon dan lanang. Terkait dengan...

Gamelan angklung

Gambelan angklung Gambelan angklung adalah gambelan khas bali yang sering digunakan dalam prosesi/upacara kematian. Gambelan angklung menggunakan laras selendro dan tergolong barungan madya yang di bentuk oleh instrument berbilah dan berpencon dari krawang, kadang-kadang ditambah dengan angklung kocok (yang ukuran keci). Di bali selatan gambelan ini hanya menggunakan 4(empat) nada sedangkan di bali utara menggunakan 5(lima) nada. Berdasarkan konteks...

Gamelan Gambang Dalam Upacara Pitra Yadnya

Gamelan Gambang Secara epistemologis, pengertian Pitra Yadnya muncul dari arti kata Pitra dan Yadnya. Dari beberapa sumber literatur, diketemukan berbagai pemaknaan terhadap kata “pitra”. Singgih Wikarma (2002) dalam bukunya Ngaben, menguraikan bahwa Pitra berasal dari kata Pitr yang artinya leluhur, yadnya berasal dari kata Yaj berarti berkorban. Dari arti kata di atas, Pitra Yadnya berarti bentuk pengorbanan suci yang dilaksanakan secara tulus...

Sniffing dan Pengamanan Sistem Informasi

Sniffing dan Trik-trik...

Hack Password Menggunakan Wireshark

Hack Password Dengan Wiresh...

Tutorial Metasploit

Tutorial Metaspl...

Tutorial Foot Printing

Foot Print...

Minggu, 01 April 2012

Kanda Pat Bhuta

Meditasi Kanda Pat ButhaKanda Pat Bhuta terdiri dari 27 bentuk meditasi , dari 27 bentuk meditasi tersebut kebanyakan bersifat negatif atau merusak, sementara 3 ( tiga ) yang baik yaitu (Meditasi Kanda Pat Somyaning Butha , Meditasi Kanda Pat Penundung Butha dan Meditasi Kanda Pat Pemrelina Butha) , ketiga Meditasi Kanda Pat Bhuta yang baik ini harus di kuasai agar tidak bisa ganggu oleh mereka yang menguasai Kanda Pat Bhuta yang bersifat negatif. Menurut tutur yang terdapat dalam pustaka suci bahwasanya di dalam raga manusia terdapat unsur...

Kanda Pat Dewa

Ajaran ini berkembang khususnya di Bali. Dalam perkembangan Hindu di Bali, aliran Siwa Sidhanta adalah terbesar pengikutnya di awal perkembangan Hindu di Bali. Siwa Sidhanta mengajarkan bahwa Hyang Siwa adalah tujuan tertinggi, beliaulah dianggap sebagai Hyang Widhi dalam tiga perwujudan yaitu Siwa, Sada Siwa dan Parama Siwa. Dalam Tri Murti, beliau adalah Brahma, Wisnu dan Iswara.  Dalam Dewa Nawa Sangga, Siwa ditempatkan di tengah-tengah dalam wujudnya sebagai Batara Hyang Guru, beliau kemudian bermanifestasi ke segala arah mata...

KANDA PAT SARI

Inilah ajarannya KANDA PAT SARI . Kanda = tutur = petuah = cerita = tetingkah = kesaktian = kesidian = kewisesan. Pat = empat Sari = utama jadi, Kanda Pat Sari berarti empat macam ajaran yang utama tentang ilmu kesaktian, kesidian dan kewisesan. Beginilah ceritanya : pada waktu kita lahir ke dunia ini, pada saat yg sama lahir pula Sanghyang Panca Mahabutha, yang lahir bersama-sama dengan Sanghyang Tiga Sakti. Beliaulah Sanghyang Tiga Sakti amor ring Buwana Agung, kemudian dipuja oleh semua mahkluk hidup di dunia. Beliau di puja di Pura Desa,...

Palinggih Hyang Kompiang, Kawitan, Paibon, Padarmaan

Palinggih Hyang Kompiang, Kawitan, Paibon, Padarmaan Tattwa, Kedudukan, dan Perbedaannya Pulau Bali pernah mengalami musibah besar di mana rakyatnya melarat karena bencana alam yang sambung menyambung, tanaman pangan selalu rusak karena diserang hama, dan wabah penyakit menjalar cepat mematikan manusia dan binatang peliharaan. Menurut Rontal Purana Pasar Agung hal ini disebabkan karena penduduk Pulau Bali tidak “ngaturang aci” dan bersembahyang ke Pura Besakih. Ketika pemerintahan Raja Mayadanawa selama 15 tahun, yaitu sejak tahun 959 Masehi...

Pura Tanah Lot

Pura Tanah Lot Pura Tanah Lot ini terletak di Pantai Selatan Pulau Bali yaitu di wilayah kecamatan Kediri, Kabupaten Daerah Tingkat II Tabanan, yang pembangunannya erat kaitannya dengan perjalanan Danghyang Nirartha di Pulau Bali. Di sini Danghyang Nirartha pernah menginap satu malam dalam perjalanannya menuju daerah Badung dan kemudian ditempat inilah oleh orang-orang yang pernah menghadap kepadaDanghyang Nirartha dibangun bangunan suci (Pura atau Kahyangan) sebagai tempat memuliakan dan memuja Sanghyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa ) untuk...

Pelinggih Meru Tumpang 2 dan 3

Pelinggih Meru Tumpang 2 dan 3 1. Meru tumpang 3, menurut Lontar Tutur Kuturan adalah bentuk meru yang pertama kali dikenalkan oleh Ida Bhatara Mpu Kuturan di Bali, sekitar abad ke-11. Bangunan itu adalah simbol ‘Ongkara’ karena simbol Ongkara sebagai Sanghyang Widhi mempunyai kemahakuasaan: Sebagai angka 3 (dalam aksara Bali), di mana 3 adalah: uttpti (kelahiran), stiti (kehidupan), dan pralina (kematian/ akhir) Ditambahkan: ardha candra (simbol bulan = satyam), windhu (simbol matahari = rajas), dan nada (simbol bintang = tamas) Digunakan untuk...

Sanggah Pamerajan - Seri II

Sanggah Pamerajan - Seri II 1. Sanggah Pamerajan dibedakan menjadi 3: Sanggah Pamerajan Alit (milik satu keluarga kecil) Sanggah Pamerajan Dadia (milik satu soroh terdiri dari beberapa ‘purus’/ garis keturunan) Sanggah Pamerajan Panti (milik satu soroh terdiri dari beberapa Dadia dari lokasi Desa yang sama) 2. Pelinggih di Sanggah Pamerajan (SP): SP Alit: Padmasari, Kemulan Rong Tiga, Taksu SP Dadia: Padmasana, Kemulan Rong Tiga, Limas Cari, Limas Catu, Manjangan Saluang, Pangrurah, Saptapetala, Taksu, Raja Dewata SP Panti: SP Dadia ditambah...

Sanggah Pamerajan - Seri I

Sanggah Pamerajan - Seri I 1. Sanggah Pamerajan berasal dari kata: Sanggah, artinya Sanggar = tempat suci; Pamerajan berasal dari Praja = keluarga. Jadi Sanggah Pamerajan, artinya = tempat suci bagi suatu keluarga tertentu. Untuk singkatnya orang menyebut secara pendek: Sanggah atau Merajan. Tidak berarti bahwa Sanggah untuk orang Jaba, sedangkan Merajan untuk Triwangsa. Yang satu ini kekeliruan di masyarakat sejak lama, perlu diluruskan. 2. Sanggah Pamerajan, ada tiga versi: Yang dibangun mengikuti konsep Mpu Kuturan (Trimurti). Pelinggih...

Pembuat Gambang Itu Orang Tuli dan Buta

Pembuat Gambang Itu Orang Tuli dan Buta       TERDAPAT cerita lucu sekaligus penuh simbol tentang asal-muasal gamelan gambang. Konon gambang dibuat oleh dua orang, satu orang buta dan satu orang tuli. Keduanya bahu-membahu menyelesaikan satu gamelan yang terbuat dari bilah bambu. Yang tuli tapi matanya awas bertugas memotong bilah-bilah bambu untuk dijadikan bilah gamelan. Sementara yang buta tetapi telinganya begitu celang bertugas mendengarkan nada-nada hasil potongan dari si tuli.     Dengan cara seperti itu, maka...

Lokasi Semedi Mpu Kuturan

Lokasi Semedi Mpu Kuturan SELAIN sebagai "Tri Guna Pura", sejumlah hal menarik lainnya juga terdapat di Pura Agung Kentel Gumi. Salah satunya, peninggalan sejarah dan purbakala menurut purana dibangun Mpu Kuturan masa pemerintahan Raja Sri Dharmodayana Warmawadewa-Gunapridharmapatni Makutawangsawardana (Putni Mahendradatta) pada 989 M. Untuk diketahui, Pura Agung Kentel Gumi menyimpan puluhan area kuno. Ada yang masih utuh, ada juga berupa pragmen. Salah satu fragmen itu, sebuali lingga. Bisa disebut Lingga Reka Bhuwana karena berkaitan dengan...

Babad Arya Pacung

Isi Singkat Babad Arya Pacung Tersebutlah Si Arya Sentong yang bertempat di Desa Pacung bergelar Kiyai Ngurah Pacung. Beliau berputra Si Arya Putu. Setelah lama Si Arya Putu menurunkan Kiyai Ngurah Ayunan dan Kiyai Ngurah Tamu. Kiyai Ngurah Ayunan pindah ke Desa Perean sedangkan Kiyai Ngurah Tamu meninggal dunia sehingga segala pusaka diboyong ke Perean. Yang mengiringkan beliau adalah Kiyai Ngurah Pupuan. Kiyai Ngurah Perean bergelar Kiyai Ngurah Pacung Sakti. Permaisurinya bernama Ni Gusti Luh Pacekan yang melahirkan seorang putra yang bernama...

Babad Batur

Isi Singkat Babad Batur          Diceriterakan Sang Prabu Majapahit mengambil istri ke Desa Emas Betel yang bernama I Dewa Ayu Mas Arak Api. Ketika, Dewa Ayu hamil, Sang Prabu tak disadari menyiksa seorang hamba sampai meninggal. Ibunya Bhatara Guru yang bernama Ida Dewayu Mas Malepud. Dengan hadirnya Bhatara Guru ke bumi ditugaskan untuk memberitahu para manusia agar membuat parhyangan yang bernama "Kamulan" (Bali: Nama parhyangan untuk pemujaan para leluhur). Kemudian Ida Dewayu Mas Malepud hamil ketiga kalinya, tak...

Babad Pasek Bandesa

Isi Singkat Babad Pasek Bandesa Diceriterakan keturunan I Gede Manik Mas, berempat di Jembrana di Banjar Wani Tegeh yang asalnya dari Majapahit. Adalah keturunannya yang berada di Pujungan bernama I Gede Tobya. Ada juga di Beratan yang bernama I Gede Jagra. Senang lah hati Ida Ayu Swabawa, yang berstana di Pulaki dipuja oleh orang Sumedang. Yang ada di Pujungan dan Beratan dengan tekun mempelajari ajaran Canting Mas, Siwer Mas seperti Weda Sulambang Gni, Pasupati Rancana. Inilah yang diterapkan oleh I Gede Bandesa Mas. Bila mana ada keturunan...